Minggu, 23 Desember 2018

Kemeriahan JPAT 2018 Kementerian Pariwisata



Wonderful Indonesia.. itulah slogan yang tak bisa dipisahkan dari Pariwisata Indosesia. Bagaimana tidak, Indonesia memang negari sejuta pesona yang menawarkan beragam keindahan Nusantara dari sabang sampai merauke. Tidak hanya tempat-tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, beragam kebudayaan, makanan, kerajinan tangan, bahkan masyarakat setempat menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong, khsusnya turis mancanegara. Hmm.. I feel very grateful to be part of this lovely country, Indonesia.

Dan.. berbicara tentang Pariwisata Indonesia, aku juga merasa sangat senang dan beruntung dapat hadir di acara tahunan yang di selenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia. Acara Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2018 dengan tema 'The Winner Wonderful Indonesia Energy' diselenggarakan di Balariung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kemenpar Jakarta, pada Kamis (20/12) dengan meriah. Ini adalah kali kedua aku mengikuti acara yang diselenggarakan oleh Kemenpar setelah sebelumnya hadir dalam acara APWI (Anugerah Pewarta Wisata Indonesia) 2018 bersama Sahabat TDB (TauDariBlogger) sebagai tamu undangan. Yuhu..  How lucky I am.

***

Gelaran JPAT 2018 merupakan wujud konkrit Kemenpar menyapaikan informasi yang transparan, komprehensif dan akuntabel tentang Kementerian Pariwisata selama 2018 serta program prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2019 mendatang. Untuk bidang pengembangan destinasi pariwisata, Menpar Arief Yahya mencanangkan top-10 program strategi 2019 yakni pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP); pengembangan 5000 homestay, peningkaan aksesibilitas (sarana prasarana) di 10 DPP; peningkatan investasi dan pembiayaan pariwisata sebesar US$ 2.500 juta; penerapan sustainable tourism development (STD) di 16 destinasi; pengembangan 10 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata; pengembangan nomadic tourism di 10 DPP; serta perintisan destinasi pariwisata di sekitar 10 DPP. 

Sementara itu strategi di bidang pemasaran pariwisata, Menpar Arief Yahya akan menerapkan '3 jurus jitu raih 20 juta wisman' atau dikenalkan sebagai super extra ordinary yang mencakup tiga program yaitu border tourism, tourism hub, dan low cost  terminal (LCT). Program super extra ordinary ini akan menjadi senjata pamungkas dalam mewujudkan target akhir 20 juta wisman tahun depan.

Tiga Senjata Pamungkas Kemenpar 2019

Menpar Arief Yahya didampingi Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara, Tenaga Ahli, Ketua Tim Percepatan, Pimpinan Asosiasi Pariwisata (GIPI, PHRI, Asita) dan para Deputi menjelaskan tentang pencapaian angka sementara jumlah kunjungan Wisman periode Januari hingga Oktober secara kumulatif sebesar 13.240.827 atau tumbuh 11,9 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 11.830.738. ''Target 17 juta wisman tahun ini meleset, kemungkinan terbesar tercapai 16 juta wisman. Meski target wisman tak tercapai, namun target devisa diproyeksikan mencapai US$ 17,6 miliar dengan perhitungan 16 juta wisman dikalikan rata-rata pengeluaran per kunjungan (Average Spending per Arrival/ASPA) US$ 1.100/wisman," kata Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya bercerita awalnya ia sempat optimistis target tahun ini tercapai karena pada Juni dan Juli 2018 kunjungan wisman sudah mencapai 1,5 juta per bulan (kali 12 bulan menjadi 18 juta), namun munculnya musibah gempa bumi Lombok pada 29 Juli 2018 (tak berdampak pada kunjungan wisman) disusul gempa 7 SR pada 5 Agustus 2018 terjadi cancelation besar-besaran lebih dari 70 %.

Angka proyeksi perolehan devisa sebesar US$ 17, 6 miliar pada tahun 2018 akan menempatkan Sektor Pariwisata berada di posisi teratas sebagai penghasil devisa terbesar. Untuk pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) yang ditargetkan sebanyak 270 juta pergerakan sudah tercapai pada tahun 2017 lalu, sedangkan target 2019 mendatang sebesar 275 juta wisnus kemungkinan akan tercapai pada akhir tahun ini.

Penampilan Tari Tradisional Nusantara

Berbeda dengan penyelenggaraan JPAT pada tahun-tahun sebelumnya, gelaran JPAT 2018 dirancang meriah dan menarik dengan berbagai acara diantaranya pameran (exhition) bertemakan ' We Are The Champion' yang memamerkan keberhasilan program champion dari masing-masing satuan kerja. Display co-branding, display COE, dan live entertainment. Acara yang digelar dalam dua hari (Kamis dan Jumat, 20-21/12) itu dimeriahkan dengan launching 'The Heart of Wonder' atau Lomba Foto atas inisiasi fotografer ternama Nurulita Adriani; launching Wonderful Start up Academi (WSA) sebuah program inkubasi startup pertama yang bergenre pariwisata yang masuk tahun ke-2; launching Korpri Mart sebagai supermarket yang merupakan produk dari KORPRI sebagai bentuk fasilitas bagi karyawan Kemenpar.
 

Acara JPTA 2018 dihadiri sekitar 500 tamu undangan dari kalangan stakeholder pariwisata yang mewakili unsur Penta Helix (Akademisi, Industri, Pemerintah, Komunitas, dan Media) sebagai kekuatan pariwisata Indonesia. Pada kesempatan itu, Menpar Arief Yahya juga memberikan penghargaan kepada para pemenang Win Way, Speed , Solid, Smart untuk kategori ASN dan Artefak; penghargaan Anugerah Mitra Co Branding baik untuk Resto Diaspora, Corporate, dan Endorser.


Demikian rangkaian acara JPAT 2018 yang berlangsung dengan meriah. Semoga segala target yang di tetapkan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia untuk tahun 2019 dapat tercapai dengan baik. Aamiin.  Salam Pariwisata.. Wonderful Indonesia! 



Senin, 17 Desember 2018

Latisa Shafa Naraswari, Penulis Muda Berbakat Peraih Rekor MURI

Hai Sahabat Bloger!

Setiap orang pasti pernah mengalami hal-hal yang sulit dalam hidupnya, entah itu sedih, galau, atau frustasi. Lalu apa yang biasanya dilakukan untuk mengekspresikan perasaan tersebut? Banyak cara yang dapat dilakukan saat mengalami kondisi terpuruk seperti itu, ada yang memilih berteriak-teriak, makan, jalan-jalan dan ada juga yang memilih mengekspresikannya lewat bahasa tulisan. Seperti yang dilakukan gadis cantik bernama  Latisa Shafa Naraswari, berawal dari menulis diary kemudian berhasil membuat karya buku puisi dan prosa yang membawa dirinya mendapat Penghargaan Rekor MURI Indonesia.



Penulis muda berbakat yang baru berusia 15 tahun, Latisa Shafa Naraswari, telah membuktikan prestasinya melalui sebuah karya dengan diraihnya Rekor MURI sebagai Perempuan Termuda Pengarang Buku Puisi dan Prosa dalam Bahasa Inggris  yang berjudul Drifting Away.

Buku yang berisi tentang cinta, konflik pribadi, dan sisi human right itu terinspirasi dari kisah hidupnya sendiri. Berawal dari coretan-coretan tanpa makna yang kemudian berubah menjadi sebuah karya tulis itu, tak lepas dari peran sang mama yang mampu melihat bakat terpendam dari anaknya. Atas saran mamanya, Latisa berhasil merangkai dan mengumpulkan tulisan-tulisannya menjadi sebuah karya puisi dan prosa yang indah dan disukai pembaca.

Tidak hanya berbakat, tetapi Latisa juga merupakan anak yang cerdas dan berani. Ia yang mampu melakukan lompatan (akselerasi)  pendidikan dari SMP langsung ke Perguruan Tinggi tanpa melewati Sekolah Menengah Umum (SMU) seperti siswa lain pada umumnya. Saat ini, ia menempuh pendidikan di Universitas Adiguna BSD program Internasional dan akan  melanjutkan pendidikannya di luar negeri pada tahun kedua. Dia juga berharap karya tulisnya nanti dapat dinikmati tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.

Saat ditemui di kantor MURI, Kelapa Gading Jakarta, dirinya mengaku  merasa senang dan tak menyangka akan mendapat penghargaan dari MURI. Untuk target selanjutnya, ia pun tetap ingin membuat karya tulis puisi dan prosa namun dengan genre yang berbeda dari buku pertamanya.



So, untuk pemuda pemudi Indonesia lainnya, yuk kita berkarya! Siapun bisa berkarya dan berprestasi sesuai bidang dan kemampuannya masing-masing loh. Semoga kisah Latisa diatas dapat menginspirasi sahabat bloger semua untuk terus berlomba dalam kebaikan, menciptakan karya dan berprestasi. Salam Super!

Senin, 10 Desember 2018

Trailer Tembang Lingsir Dirilis dan Siap Tayang Januari 2019



Foto Sesi Press Conference

Hai Sahabat Bloger!

MD Picture dan Dee Company menggandeng sutradara kenamaan, Rizal Mantovani untuk memproduksi Film Horor berjudul "Tembang Lingsir". "Banyak mitos yang berkembang di masyarakat. Mitos-mitos itu memberi inspirasi kami untuk membuat film horor. Apalagi banyak anak-anak yang melakukan uji nyali pakai tembang lingsir ini. Kami yakin, film yang dikembangkan dari mitos di masyarakat membuat film lebih mudah diterima penonton," ujar Dheeraj Kalwani, Produser Dee Company.

Lagu Lingsir Wengi menurut mitos Jawa, sangat disukai hantu wanita. Film ini juga memberikan penampakan hantu wanita yang dipanggil Kanjeng Ratu. Penampakannya tergolong baru karena menampilkan akar pohon sebagai sumber teror.

Dalam durasi trailer yang tidak lebih dari 5 menit, film tersebut menceritakan kisah hidup Mala yang diperankan Marsha Aruan, yang senantiasa berurusan dengan Tembang Lingsir yang diajarkan ibunya sejak kecil. Setelah inseden kebakaran misterius yang menewaskan ibunya, Mala kehilangan suaranya. 

Kemudian Mala tinggal di rumah pamannya, Om Gatot (Teuku Rifnu Wikana) dan istrinya, Tante Gladys (Meisya Siregar) bersama dua anak mereka, Daisy (Aisyah Aqilah) dan adiknya, Ronald. Sejak kedatangan Mala di rumah tersebut, banyak kejadian aneh muncul. Mala pun dianggap sebagai penyebab kekacauan dan teror yang menipa keluarga tersebut. Dibalik peristiwa-peristiwa yang dialami oleh Mala dan keluarga tersebut, akan muncul fakta baru yang akan melengkapi puzzle di akhir cerita.

Film Tembang Lingsir dibintangi Marsha Aruan, Aisyah Aqila, Jennifer Rochelle, Teuku Rifnu Wikana, Meisya Siregar dan lainnya. 

"Saya ingin memadukan keindahan dan teror di film ini. Dalam video trailer, mata dan telinga sudah dimanjakan dengan lantunan Lingsir Wengi dan gambar yang indah. Meskipun begitu, saya jamin terornya akan tetap terasa mencekam," kata Rizal.

Diangkat dari kisah lagu "Lingsir", film ini akan menyuguhkan tontonan yang menyeramkan dan menegangkan dengan efek visual dan audio yang apik. Saksikan film Tembang Lingsir mulai 31 Januari 2019 di Bioskop kesayangan Anda!


Bersama Produser Dee Company - Dheeraj Kalwani

Penghargaan APWI 2018 - Destinasi Digitial Wisatawan Milenial

Hai Generasi Milenial!

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya telah memberikan penghargaan Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) 2018 kepada para pewarta pariwisata dari media cetak (surat kabar dan majalah), media elektronik televisi, dan media online, serta blogger di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Jumat malam (07/12) lalu. Tidak tangung-tangung, total hadiah yang diberikan mencapai Rp. 300 juta termasuk hadiah untuk kategori utama atau best of the best sebesar Rp. 100 juta. Jumlah peserta APWI 2018 pun meningkat pesat dari 876 karya peserta pada tahun 2017 menjadi 3.279 karya peserta pada tahun ini. Hal tersebut tidak hanya karena besarnya jumlah hadiah yang ditawarkan, tetapi tema yang diberikan pun menarik dan sangat akrab bagi kalangan milenial yaitu Destinasi Digital.

Pemberian penghargaan APWI merupakan bentuk apresiasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kepada para pewarta pariwisata atas karya tulisan dan tayangan televisi terbaik mereka, khususnya seputar destinasi digital di Tanah Air, sesuai dengan tema lomba APWI tahun ini yaitu “Destinasi Digital”. “Destinasi digital menjadi salah satu program prioritas Kemepar dalam meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia. Dari target  juta kunjungan wisman pada tahun depan (2019) diproyeksikan 50% adalah wisatawan milenial“, kata Menpar Arief Yahya.

Selain itu, “Media sebagai komponen Pentahelix (akademisi, industri, komunitas, pemerintah dan media) mempunyai peran strategis dalam memajukan kepariwisataan nasional. Kemajuan pariwisata sangat ditentukan oleh peran serta dan dukungan dari semua elemen, terutama peran media dalam menyebarkan informasi kepada wisatawan. Informasi yang disampaikan media menjadi promosi yang efektif serta dapat mendorong minat wisatawan, melakukan perjalanan, antara lain mengujungi destinasi digital di Tanah Air", tambah menpar Arief Yahya.


Menteri Pariwisata Arief Yahya

Dewan Juri APWI 2018 dari unsur pentahelix pariwisata terdiri atas Wahyu Indrasto selaku Pemimpin Redaksi Majalah Eksekutif, yang menjadi Ketua Dewan Juri mewakili unsur media; Elly Hutabarat, Ketua ASEANTA Indonesia (industri); Wahyu Aji, Ketua GNFI (Komunitas); dan H. Himawan Brahmantyo, Ketua Hidiktipari (Akademisi).

Berikut para pemenang APWI 2018:

Kategori media cetak: Majalah 
Juara I: Doddy Wiraseto (Batik Air Magazine) “Pemantik Pikat Wisata Nomadik”. 
Juara II:  Jeihan Kahfi Barlian (Majalah SWA) “Nomadic Tourism dan Digital Destination : Arena Baru Mengeksplorasi Tujuan Wisata yang Eksotis.
Juara III: Fachruddin Abdullah (Majalah Event Guide) “Wisata di Kulon Progo Tak Cuma Kalibiru”. Juara  Harapan I: Andri Syahreza (Majalah Mutiara Biru)“Going North”. Juara Harapan II: Donna Imelda (Majalah Asrinesia) “Eksotisme Labuan Bajo”.   

Kategori media cetak: Surat Kabar
Juara I: Arief Suharto (Koran Jakarta) “Keindahan Wonosobo Temanggung”. 
Juara II:  Eva Fitriani (Investor Daily) “Beraksi di Breksi”. 
Juara III: Mariyana Ricky P. (Solopos) “Pikat Sunset di Bukit Patrum”. 
Juara  Harapan I: Setiady Dwie (Suara)“ Museum Angkut Nan Yahud”. 
Juara Harapan II: Apriadi Gunawan (The Jakarta) “Lake Toba Pearl of North”.    

Kategori media online:
Juara I; Adinda Permatasari (Viva.co.id) “Pose Instagramable Ditemani Ikan Wara-wiri di Dasar Air Umbul Ponggok”. 
Juara II:  Erizky Bagus Zuhair (Akurat.com) “Memandang 10 Bali Baru dalam Bingkai Destinasi Digital”. 
Juara III: Fadhil (Sindobatam.com) “Gerbang Pariwisata di Seberang Singapura”. 
Juara  Harapan I: Erwin Gumilar (Venuemagz.com) “Sensasi Berwisata di Bekas Tambang Batu”. Juara Harapan II: Edi Sutrisno (Beritakepri.id) “Pasar Kaki Langit Jogja; Harmoni Apik Kearifan Lokal, Alam dan Jagad Digital”.

Kategori media blogger:
Juara I; Lina W. Sasmita “Mengunjungi Pasar Mangrove Batam Salah Satu Destinasi Digital Anak Milenial”. 
Juara II:  Elisabeth Murni  “Ranting-Ranting yang Berkisah di Hutan Pinus Pengger”. 
Juara III: Qurotul Ayun “Harmoni Pagi di Pasar Kaki Langit”. 
Juara  Harapan I: Teguh Sudarisman “Menjelajah 12 Destinasi Instagramable di Kaki Langit”. Juara Harapan II: Ardian Kusuma “Sehari Menjelajahi Enam Destinasi Digital Jogja”.

Kategori media televisi:
Juara I; Produksi: Journey : Metro TV;  Judul tayangan: “Journey to Lasem”;  Produser: Mutmainnah. 
Juara II:  Produksi: Tau Gak Sih : Trans 7;  Judul tayangan: “Jaga Mata Jaga Hati”;  Produser: Okki Saputra. 
Juara III; Produksi: Let's Go : MNC TV; Judul Tayangan: “Hati Kecantol Pesona Misool”; Produser: Jajang Dirajanaga; 
Juara Harapan I; Produksi: Jalan-jalan : Kompas TV; Judul Tayangan: “Pesona Bali Utara”; Produser: Tia Noviana. 
Juara Harapan II:  ; Produksi: Jejak Petualang Weekend : Trans 7; Judul Tayangan : “Jelajah Pulau Naga”; Produser: Rut Helga.

Kategori best of the best:
Produksi: Inside Indonesia: CNN Indonesia dengan judul tayangan "Menjelajah Destinasi Digital", produser: Nana Riskhi- M. Pramudita VK. 

Pemenang APWI 2018
Acara APWI 2018 berlangsung meriah dengan menampilkan beberapa seni tari dan musik khas nusantara yang menggambarkan keberagaman Indonesia. Untuk APWI 2019 mendatang akan digelar pada September 2019 dengan total hadiah Rp. 500 juta, termasuk kategori best of the best Rp. 100 juta dan hadiah minimal yang akan meningkat menjadi Rp. 10 juta dengan tema lomba "Millennial Tourism". So, siapkan karya terbaikmu dari sekarang dan sampai jumpa di Penghargaan APWI 2019! 

TauDariBlogger

Bersama Menpar Arief Yahya



Senin, 03 Desember 2018

Arwah Tumbal Nyai: Nyai Rosmalina (Ayu Ting-Ting)





Sudah Tayang:
------------------------
Film Arwah Tumbal Nyai: Nyai yang dibintangi Ayu Ting-Ting. 

Film horor kedua dari trilogi Arwah, Tumbal, Nyai ini telah meneror bioskop sejak 29 November 2018 lalu, sebelumnya part Arwah sudah rilis lebih awal pada 27 September 2018.

Sinopsis:
Setelah kematian neneknya, Rosmalina (Ayu Ting-Ting) merasakan ada mahluk gaib yang tinggal di rumahnya. Rosmalina pun merasa tidak nyaman hingga Reno (Raffi Ahmad), pacarnya meminta untuk pindah ke rumahnya. Tapi Nayla (Aqila Herby), anak Rosmalina menolak hingga akhirnya mereka pun pindah.

Setelah pindah rumah, Rosmalina merasa nyaman karena mahluk gaib itu tidak muncul di rumahnya lagi. Tapi ternyata mahluk gaib itu datang di bioskop tempat Rosmalina bekerja bahkan selalu menerornya. Rosmalina sangat ketakutan dan Reno berusaha untuk melindunginya. Hingga ahirnya Rosmalina tahu bahwa mahluk gaib yang menterornya itu ternyata sudah berhubungan dekat dengan Nayla.

Rosmalina meminta Nayla untuk mengusir mahluk gaib itu tapi Nayla justru marah dan tidak mau dipisahkan. Ini membuat Rosmalina semakin ketakutan dan berusaha untuk melepaskan Nayla dari mahluk gaib itu.

Ayu Ting-Ting Diteror Makhluk Gaib
Ayu Ting-Ting alias Rosmalina harus melawan makluk gaib yang berteman dengan anaknya Nayla. 

Di film trilogi ini, kisahnya tentang Rosmalina yang terhubung dengan film Arwah yang dibintangi Zaskia Gotik dan Tumbal yang dibintangi Dewi Perssik.

Dalam film Arwah Tumbal Nyai: Nyai, Ayu Ting-Ting memerankan karakter Rosmalina, single mom  yang tinggal bersama anak kesayanganya Nayla, tante dan neneknya.



"Masih fokus 5 tiket bisa ditukarkan dengan minyak goreng karena masih edisi arwah Tumbal NYAI triology part nyai," papar Fransen Susanto selaku Executive Produser RA Pictures.

Disutradarai Arie Azis, Ayu Ting-Ting beradu akting dengan Raffi Ahmad. Suami dari Nagita Slavina ini memerankan karakter Reno yang merupakan kekasih dari Rosmalina.

Selain mereka, Arwah Tumbal Nyai: Nyai dibintangi juga oleh  Zaskia Gotix, Dewi Perssik, Ayu Dyah Pasha, Jajang C Noer, Mak Nur, dan Tyas Mirasih.

Arwah Tumbal Nyai: Nyai yang diperankan Ayu Ting-Ting telah tayang di bioskop sejak 29 November 2018 lalu.

Sabtu, 01 Desember 2018

VIVAlova Happiness Race – Really Happy Games by Viva.co.id x HappyOne.id


Hai Sahabat Blogger!

Hari ini tepat satu minggu setelah aku mengikuti acara yang diselenggarakan oleh Viva.co.id x HappyOne.id di Historia Food and Bar, Jakarta Pusat. Acara yang bertema "VIVAlova Happiness Race" diikuti oleh sekitar 50 peserta dari komunitas blogger. Penasaran dengan keseruanku selama acara berlangsung? Yuk simak cerita selengkapnya…

***

VIVAlova Happiness Race – Really Happy Games by Viva.co.id x HappyOne.id 

 

Ceritaku dimulai pada pukul 07.00 WIB, Sabtu (24/11) lalu. Aku bersama rekan blogger berangkat bersama ke lokasi acara dengan menggunakan Transjakarta dari Ciputat, Tangerang Selatan menuju area Kota Tua, Jakarta Pusat. Kami menempuh perjalanan sekitar 1 jam dengan kondisi jalan yang tidak begitu ramai (mungkin karena weekend). 

Setiba di lokasi acara, kami disambut oleh panitia yang ramah dengan kaos putih dan topi warna-warninya. Kemudian kami melakukan registrasi dan panitia pun memberikan beberapa perlengkapan seperti name tag, topi, jas hujan dan nomor undian sebagai syarat untuk melakukan kegiatan hari ini. Di dalam ruangan terlihat rekan-rekan blogger dari lintas usia menikmati cemilan pagi sambil mengobrol satu sama lain. Aku pun mulai menyapa dan berkenalan dengan para peserta, ada bapak-bapak, emak-emak dan tak ketinggalan anak muda milenial (seperti aku). 

Tak lama kemudian acara dibuka dengan sambutan dari pihak Viva.co.id dan HappyOne.id dilanjutkan dengan penjelasan peraturan selama acara berlangsung oleh panitia. Peserta dibagi menjadi 10 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5 orang. Aku (Lala) menjadi Ketua Team 2 yang beranggotakan Marini, Jihan, Azmi dan Rifki. Ini formasi yang sempurna menurutku, karena semuanya merupakan anak muda yang penuh semangat. Kami juga yakin bahwa Team 2 akan menjadi pemenang pada Acara Happiness Race kali ini. Ditemani tour guide yang cantik, kami siap memulai permainan yang diawali dengan berdoa, menyuarakan semangat dan tak lupa berfoto bersama. Bismillah…


Permainan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dimana setiap team harus menyelesaikan tugas yang diberikan agar mendapatkan poin. Poin inilah yang nantinya akan diakumulasikan di akhir acara untuk menentukan pemenangnya. Ada 4 Zona yang disiapkan panitia untuk setiap peserta yang masing-masing memiliki tantangan yang berbeda.  Setiap zona mewakili warna-warni dari Viva.co.id dan HappyOne.id sebagai penyelenggara acara. This is amazing! Suka banget sama konsep acaranya yang ceria, penuh warna, edukatif dan menantang. Apalagi setiap peserta dijamin dengan asurasni dari HappyOne.id yang membuat kami merasa lebih aman dan nyaman selama mengikuti acara. Seneng banget Pokoknya! Yuk kita lanjut..

Zona Biru

 

 


Zona biru merupakan zona pertama yang harus dilalui peserta. Pada zona ini, kami mendapat tugas untuk mengambil foto dan meng-uploadnya ke Instagram pribadi dengan menyertakan #betheHappyOne #VivacoidxHappyOneid serta #Happyteam (sesuai kelompok masing-masing). Ini menjadi awal yang sangat menyenangkan. Kami menelusuri setiap spot kota tua sambil mendengarkan penjelasan dari tour guide kami. Setiap peserta harus mengambil foto yang menggambarkan HappyMe, HappyEdu, HappyHome dan HappyTrip di sekitar area kota tua. 


Setelah menyelesaikan tugas di zona ini, kami mendapat amplop yang berisi deskripsi sebuah tempat  sebagai lokasi permainan berikutnya. Walaupun informasi ditulis dalam Bahasa inggris namun kami berhasil menebak lokasi tersebut dengan cepat. Panitia memberi kami 100 ribu rupiah sebagai bekal perjalanan kami sampai akhir acara. Yeay, We are ready for the next zone!!

    Zona Hijau 

Kelenteng Vihara Dharma yang berlokasi di Jalan Kemenangan III Petak Sembilan, Kota Tua, Glodok, Jakarta Barat menjadi lokasi permainan berikutnya. Untuk sampai ke lokasi tersebut, team 2 sepakat menggunakan bajaj sebagai alat transportasi yang cepat dan praktis. Bagaimana tidak, kami berangkat bersama dalam satu bajaj, berenam orang komplit dengan supirnya. Waaa... ini benar-benar pengalaman tak terlupakan, berpacu dengan waktu, berdempet-dempetan di jalanan ibu kota. 



Untungnya, kami mendapat jaminan asuransi dari HappyOne.id yang membuat kami tenang walau harus menelusuri setiap jalan ibu kota dengan kecepatan pool. Hehe. Sesampainya di lokasi, kami mendapat penjelasan tentang kelenteng tersebut dan dipersilakan untuk berkeliling. Selanjutnya panitia menyiapkan gulungan kertas yang berisi beberapa pertanyaan terkait dengan perjalanan yang sudah kami lewati bagi team yang sudah selesai berkeliling. Kami berhasil menjawab 3 dari 5 pertanyaan yang disediakan panitia dan mendapat imbalan 3 buah roti dan air mineral untuk melanjutkan perjalanan. 

 Zona Ungu

 

Suasana siang hari yang cukup panas tak membuat Team 2 kelelahan. Kami menyusuri jalan kemenangan mengikuti petunjuk dari amplop yang diberikan oleh panitia. Untuk mencapai lokasi berikutnya, kami harus membeli permen warna warni yang sesuai dengan tema acara sebagai syarat melanjutkan permainan. Taraa... akhirnya kami sampai di "Kopi Es TAK KIE". 


Disana kami mengambil kocokan kertas dan amplop berikutnya sebagai bekal melanjutkan perjalanan. Kami juga mendapat suguhan es kopi segar yang membuat kami semangat kembali untuk melanjutkan perjalanan. Sambil menunggu antrian, kami menyempatkan istirahat dengan duduk santai sejenak sambil foto bersama. Ciiiiiis!!

 

Zona Kuning

 

Setelah berlarian dan berlomba dengan team lain untuk mencapai lokasi berikutnya, akhirnya kami sampai disebuah tempat makan. Disini kami ditantang untuk menghabiskan 2 porsi rujak shanghai sekaligus. Wow.. kami saling melirik satu sama lain dan tersenyum penuh makna. Sambil menahan tawa, aku menyuapkan makanan ke mulut dan merasakan sensasi cita rasa baru. Ini pertama kalinya aku makan rujak shanghai (mungkin yang lain juga begitu). Walaupun sempat merasa ragu namun dengan tekad dan keyakinan yang kuat, akhirnya kami bisa menghabiskan makanan yang merupakan campuran dari cumi-cumi, sayuran dan bahan lainnya tersebut. We did it guys!


Akhirnya kami sampai di sebuah pos terakhir sebelum menuju garis finish. Disini kami harus mengumpulkan potongan puzzle yang sudah kami peroleh dari setiap zona. Kami pun mendapat kata-kata bijak yang mengatakan bahwa besar kecilnya hasil yang kita peroleh harus tetap disyukuri. Nice quote!



Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke garis finish yang bertempat di Historia Food and Bar (lokasi awal kami berkumpul) dengan menggunakan angkot. Dengan rasa bahagia dan bangga, kami menjadi team kedua yang mencapai garis finish setelah team 3. Waah.. benar-benar menyenangkan kegiatan hari ini! Tidak berhenti sampai disitu, ternyata permainan belum berakhir. Setelah semua team mencapai garis finish, panitia menyiapkan tantangan terakhir yaitu membuat hidangan Bir Peletok. Itu loh.. minuman khas betawi yang terbuat dari rempah-rempah. Dan lagi-lagi team 2 mendapat posisi kedua, kali ini dari tantangan terakhir Bir Peletok. Yeay tambah poin lagi!




Setelah istirahat dan makan siang, acara dilanjutkan pada sesi terakhir yaitu pengumuman pemenang dan penutup. Dan akhirnya, team 2 keluar sebagai Juara Pertama Happiness Race 2018 yang diselenggarakan oleh Viva.co.id x HappyOne.id. Alhamdulillah... hadiah 1 juta dan bingkisan menarik dari panitia pun berhasil dibawa pulang oleh kami. Terima kasih banyak untuk kesempatannya bisa ikut di acara yang super seru, kece, dan membahagiakan ini. Kami tunggu acara seru lainnya ya Viva.co.id dan HappyOne.id !! See you with another happiness 😊